Sabtu, 10 Agustus 2013

Pengertian dan Definisi Akhlak

  1. Pengertian

Kata akhlak berasal dari bahasa arab yang sudah di-indonesia-kan yang juga diartikan dengan istilah perangai atau kesopanan. kata اخلاق adalah jama' taksir dari kata خلق yang artinya akhlak, watak, kesopanan, prangai, kebiasaan dan lain sebagainya

  1. Definisi

Para ulama ilmu akhlak merumuskan definisinya dengan berbeda-beda tinjauan yang dikemukakannya, antara lain:

  • Al-Qurthuby mengatakan bahwa akhlak adalah suatu perbuatan manusia yang bersumber dari adab kesopanan disebut akhlak, karena perbuatan itu termasuk bagian dari kejadiannya.
  • Muhammad bin 'Ilan Ash-Shadieqy mengatakan akhlak adalah suatu pembawaan dalam diri manusia, yang dapat menimbulkan perbuatan baik, dengan cara yang mudah (tanpa dorongan dari orang lain)
  • Ibnu Maskawih mengatakan akhlak adalah keadaan jiwa yang selalu mendorong manusia berbuat tanpa memikirkannya lebih lama
  • Abu Bakar Jabir Al-Jazairy mengatakan akhlak adalah bentuk kejiwaan yang tertanam dalam diri manusia yang menimbulkan perbuatan baik dan buruk, terpuji dan tercela dengan cara disengaja.
Imam Al-Ghazaly mengatakan akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa (manusia) yang dapat melahirkan suatu perbuatan yang gampang dilakukan, tanpa melalui maksud untuk memikirkan (lebih lama). maka jika sifat tersebut melahirkan suatu tindakan yang terpuji menurut ketentuan akal dan norma agama dinamakan akhlak yang baik, tetapi manakala ia melahirkan tindakan jahat maka akhlak yang buruk namanya.

dari pengertian tersebut, Al-Qurthuby menekankan bahwa akhlak itu merupakan bagian dari kejadian manusia. oleh karena itu kata Al-Khuluq tidak dapat dipisahkan pengertiannya dengan kata Al-Khilqah, yaitu fitrah yang dapat mempengaruhi perbuatan setiap manusia, kemudian Muhammad bin 'Ilan Ash-Shadieqy, ibnu Maskawih dan Abu Bakar Jabir Al-Jazairy menekankan bahwa akhlak adalah keadaan jiwa yang selalu menimbulkan perbuatan yang gampang dilakukan. meskipun ketiganya menekankan keadaan jiwa sebagai sumber timbulnya akhlak, namun dari sisi lain mereka berbeda pendapat, yaitu :

  1. Muhammad bin 'Ilan Ash-Shadieqy menekankan hanya perbuatan baik saja yang disebut akhlak.
  2. Ibnu Maskawih menekankan seluruh perbuatan manusia yang disebut akhlak.
  3. Abu Bakar Jabir Al-Jazairy menjelaskan perbauatan baik dan buruk yang disebut akhlak
Imam Al-Ghazaly menekankan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, yang dapat dinilai baik dan buruk, dengan menggunakan ukuran ilmu pengetahuan dan norma agama.

dari beberapa definisi diatas, penulis menarik definisi lain bahwa akhlak adalah perbuatan manusia yang bersumber dari dorongan jiwa manusia. maka gerak refleks, denyut jantung dan kedipan mata tidak dapat disebut akhlak, karena gerakan tersebut tidak diperintah oleh unsur kejiwaan.
Dorongan jiwa yang melahirkan perbuatan manusia, pada dasarnya bersumber dari kekuatan bathin yang dimiliki oleh setiap manusia, yaitu :
  1. Tabi'at (pembawaan), yaitu suatu dorongan jiwa yang tidak dipengaruhi oleh lingkungan manusia, tetapi disebabkan oleh naluri (gharizah) dan faktor warisan sifat-sifat dari orang tuanya atau nenek moyangnya. dorongan ini oleh Manshur Ali Rajab disebut dengan istilah Al-Khalqul Fithriyah.
  2. Akal fikiran yaitu dorongan jiwa yang dipengaruhi oleh lingkungan manusia setelah melihat sesuatu, mendengarnya,merasakannya serta merabanya. alat kejiwaan ini, hanya dapat menilai sesuatu yang lahir (yang nyata). dorongan ini disebut sebagai istilah Al-Aqlu.
  3. Hati nurani, yaitu dorongan jiwa yang dipengaruhi oleh faktor intuitif (wijdaan). alat kejiwaan ini dapat menilai hal-hal yang bersifat abstrak (yang bathin). dorongan ini disebut Al-Bashierah). karena dorongan ini mendapat keterangan (ilham) dari Allah SWT.
ketiga kekuatan jiwa dalam diri manusia inilah yang menggambarkan hakikat manusia itu sendiri. maka konsepsi pendidikan dalam islam, selalu memperhatikan ketiga kekuatan tersebut, agar berkembang dengan baik dan seimbang, sehingga terwujud manusia ideal (insan kamiel) menurut konsepsi manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar